Beberapa hari terakhir terasa aneh, saya jadi gila kerja. Jadi heran obat doping macam apa yang mungkin tak sengaja masuk ke badan saya, rasanya semua pekerjaan ingin diselesaikan cepat-cepat. Biarpun begitu, kenapa ya pekerjaan seperti ngga ada selesai-selesainya? Andai saja satu hari itu lamanya 48 jam. Walaupun punya jurus seribu bayangan seperti Naruto - karakter utama di film favorit saya (ketika jamannya gila jepang-jepangan) - yang bisa menggandakan diri, rasanya ngga akan selesai juga. Karena begitu satu pekerjaan selesai, datanglah yang lainnya. Mati satu tumbuh sejuta. Hmmm... Jangan lebay ah!
Tapi sungguh, belakangan ini makin menggila rasanya. Misalnya saja tadi malam, melek sampai pagi hari alias begadang (minjam istilahnya Bang Rhoma). Berkat nyeruput satu cangkir kopi, alhasil sukses melek sampai jam 5 pagi ngerjain proposal. Huah!
Kopi yang saya minum semalam ampuh juga ternyata. Hebatnya lagi ini kopi nggak bikin maag saya kumat. Konon karena kopinya low acid. Halah... malah promosi! *mohon maaf kalau saya mengalami disorientasi*.
Penderita maag akut seperti saya paling pantang minum kopi. Kalau sudah minum kopi, pasti langsung guling-guling dan nungging-nungging semalam suntuk. Yang punya maag akut lainnya pasti sangat mengerti penderitaan saya.
Jujur, kepala saya masih cekot-cekot sampai sekarang, gara-gara nggak tidur semalaman. Tapi hal seperti ini tak pernah membuat saya kapok bekerja. Saya ingat kata salah satu klien saya, seberat apapun pekerjaan dan tanggung jawab yang dibebankan, "better than no work, Evi !" ucapnya.
Benar saja, saya sudah mulai merasa bahwa kerja memang bikin ketagihan. Barangkali pekerjaan bukan hanya sekedar "cari duit", tapi lebih karena kebutuhan akan eksistensi. KSKS - Koreksi Saya Kalau Salah.
No comments:
Post a Comment