16 April 2013

Java Jazz Festival 2013

Kalau boleh dibilang, ini pertama kalinya saya nonton 'konser'. Apaaa?? Iyaaa, bener! Bukannya saya nggak tertarik, saya dulu sempat beberapa kali menonton pertunjukan musik sama beruang saya ketika masih di Jogja. Tapi paling pol ya nonton live accoustic saja di kafe kesayangan kami, tempatnya di sekitar Bundaran UGM.

Setelah pindah ke Jakarta, berkali-kali saya ingin nonton konser band-band favorit saya, sebut saja Incubus dan The Script yang sempat mampir konser di Jakarta. Namun keinginan tersebut seringkali urung karena hal sepele: gak punya temen nonton. Pernah sekali waktu saya mengajak seorang teman untuk nonton konser, spontan dia jawab, "Kalau dibayarin aku mau..!!"

#$%@*#$^... -___-"

Nah.. kebetulan awal Maret kemarin, ada yang berbaik hati beliin saya tiket nonton Java Jazz Festival 2013 di Kemayoran. Yaaaiyy... thanks to Pak Sean dan Ibu Melody! :)

Tiket Java Jazz berlaku untuk 3 hari dari tanggal 1 sampai 3 Maret 2013. Namun sayang, kemarin hanya bisa nonton di tanggal 2 Maret saja. Festival Java Jazz sungguh di luar ekspektasi, ada puluhan panggung yang disemarakkan oleh berbagai artis baik dari dalam maupun luar negeri. Penonton juga tak kalah seru, ribuan pecinta Jazz menyambangi JIExpo untuk menyaksikan musisi favorit mereka.

Sebelumnya, saya suka jazz tapi nggak pernah suka banget-banget. Mungkin hanya segelintir penyanyi saja seperti James Morrison dan Michael Buble. Saya mulai cinta dan kecanduan sama musik jazz sejak dikenalin sama beruang saya yang sekarang tinggal di Mataram. Kalau dia, daripada suka, sepertinya kata "tergila-gila" lebih tepat mengekspresikan kecintaannya terhadap musik jazz. Beruang saya ini nampaknya udah mulai dengerin musik jazz sejak di dalam kandungan hahaha.. tapi saya akui, selera musiknya memang luar biasa.

Ngomong-ngomong, nonton festival ini butuh strategi lho! Banyak artis favorit yang jadwal manggungnya bertabrakan. Jadi sebelum berangkat, tentukan dulu artis mana yang mau ditonton, biar nggak kebingungan di tempat. Saya beruntung punya 2 guide yang sangat andal! Siapa lagi kalau bukan Pak Sean dan Ibu Melody? Di tengah padatnya jadwal konser mereka tahu persis kami harus nonton apa. Nah, berikut beberapa artis yang sempat kami tonton:

Asian Jazz














Jazz Orchestra of the Concertgebouw














Yannick Bovy
The Ron King Big Band
















Ada juga beberapa artis dalam negeri yang sempat kami tonton:

The Extra Large

Flamenco Jazz Yeppy Romero & Nita Aartsen

Beberapa penampilan memukau yang saya lihat malam itu antara lain: Jazz Orchestra of the Concertgebouw, Yannick Bovy, dan The Ron King Big Band. Sebetulnya ada satu lagi penampilan yang patut diacungi jempol, yaitu New York Voices. Sayang, saya nggak sempat ngambil gambarnya karena baterai hp sekarat. Penampilan dari grup-grup musik jazz dalam negeri juga tak kalah hebat. Sebut saja penampilan dari Flamenco Jazz Yeppy Romero & Nita Aartsen, saya sempat melongo lihat aksi panggung mereka. Rasanya mereka main musik sudah nggak pakai mikir, cukup pakai hati.

But of course, the king of that night was Yannick Bovy! Duilaaah... jarang-jarang liat bule ganteng pinter nyanyi kayak gini. Suaranya persis seperti Michael Buble. Waktu dia nyanyiin lagu "Don't get around much anymore", tiba-tiba saya teringat sama beruang saya di Mataram sana. Kebetulan ini lagu favoritnya yang terus diputer, diulang-ulang, dan dikoleksi dalam banyak versi.. :D

Buat yang mau kenal lebih jauh sama Yannick Bovy, bisa kunjungi situsnya di sini. Let's jazz up the world!

No comments:

Post a Comment